Minggu, 31 Oktober 2010

cerpen interen familyar




kalau bookap (komandan) gw udah marahhhhh.....behhhhh!!!!!
!!
ternyata benar adanya ya ..orang yg sedang dalam kesulitan itu perasaannya sensitif.
sebagai contoh :
keluar dari mulut bokap (komandan) sore ini .."
mamak mu sakit saya sendiri kok yang berjuang telan pahitnya"
what the maksud eke tanya ke bokap???
"ya benar,,kata bokap...!!
padahal , bs di katakan hidup inin lebih berkecukupan karene berkat dia"
dalam hidup ini harus ada kerjasama antar intern dalam bekeluarga..."
sebagai catatan : (g kenal bgt sifat bokap kalau udah judulnya keluarga susah bokap dlm kondisi susah pun siap sedia tanpa harus diminta pasti berusaha maksimal kasih yg terbaik buat mereka (termasuk saya)
tapi bener dan ini bukti nyata....fenomena lah kalau bisa saya buat judul..........
dari obrolan kami sore ini,ternyata banyak manusia yg gak mau repot,gak mau perduli,sekedarnya atau bisa dikatakan tidak tau cara berterima kasih yg baik ...fakta loch
malah kalau dibuat dlm persenan,,,hanya 27 % orang tau bagaimana membalas atau merespon balik rasa terimakasihnya, sisanya..............(wadoh!!!!!!!)...
ya TUHAN .
..
kejadian ini jg bukan hanya terjadi sama bokap gw,bukti nyata yg lainnya pun ada dlm memory otak saya.
nach untuk intinya dr semua ini... sabam HM .. berjanji
".gak mau masuk dan gak akan masuk dlm golongan yg 73 % itu...
semoga obrolan saya dan bokap tadi sore dapat saya jadikan pedoman hidup yg baik...semakin menjaga kualitas hidup bekeluarga..amin.
doa pagi ini..."terimakasih GoD !!!
engkau selalu memberikan perlindungan untuk kami,setia dlm setiap kesusahan kami"amin.
love u dad n love u mam + saudara2 qU ..
muachhhhhhhhhhhh

EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION

Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia. Diantara berbagai jenis kain tradisional Indonesia lainnya yang dibuat dengan proses celup rintang (resist dye), kain batiklah yang memiliki tingkat kerumitan sekaligus keindahan yang paling tinggi baik dalam hal ragam hias maupun warnanya. Dalam perkembangannya sebagai suatu karya budaya, batik tidak lepas dari pegaruh zaman dan lingkungan. Maka dalam ruang lingkup seni dan desain yang amat luas dan kompleks ini, batik selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Batik Pekalongan yang merupakan salah satu batik yang termahsyur di Indonesia, karena keindahan motifnya dan juga warnanya yang sangat menawan. Dikarenakan para pembatik Pekalongan selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman, menerima berbagai pengaruh kebudayaan bangsa lain yang datang ke kota di pesisir utara Pulau Jawa ini. Sehingga menghasilkan karya batik yang sangat kaya akan perpaduan ragam hias dan warna.
Batik merupakan unsur kebudayaan materi yang erat hubungannya dengan unsur-unsur kebudayaan. Batik dapat menggambarkan suatu keadaan kebudayaan masyakakat disekitarnya. Sementara karena bentuk fisik batik yang merupakan kain atau produk tekstil, maka batik sangat erat kaitannya dengan bidang fashion. Dan selalu menarik untuk dibahas dan diolah dalam bidang ini.
Sementara itu kain tulle, atau biasa disebut tile merupakan salah satu kain yang populer digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan pelengkap untuk berbagai produk fashion. Dikarenakan sifatnya yang sangat unik dan menarik dan memiliki potensi yang sangat besar untuk semakin indah jika diolah lebih optimal. Maka dilakukanlah penggabungan dua jenis kain yang sangat berbeda karakteristik ini.

future streetball indonesia

sering masuknya olah raga ini keindonesia, maka merebaklah streetball indonesia. mengingat streetball ini jenis olah raga bola basket yang bisa dimainkan dimanapun dan kapanpun, memudahkan kita untuk mangenal dan memahaminya.
namun, tetap saja dalam awal perkembangannya mengalami sedikit masalah. pada saat itu streetball masih dipandang sebelah mata oleh insan basket indonesia. karena, streetball dinilai sebagai pemainan bias, yang semua orang bisa memainkannya baik dikompleks rumah, sekolah-sekolah, lapangan umum, maupun lapangan biasa lainnya. hal ini disebabkan karena tidak adanya perbedaan signifikan antara basket konfensional dan streetball dalam hal memainkannya sehingga tidak ada yang spesial dari fenomena ini.
saat ini komunitas-komunitas streetball sudah ada. tetapi, sebatas komunitas saja, belum ada yang melihat streetball sebagai hal yang menarik. akan tetapi, banyak juga pemain streetball yang melangkah kejalur pro. sebutlah beberapa nama seperti okky tamtelahitu, marlon adi rangga, dan nama-nama lainnya. turnamen streetball sebelumya pernah diselenggarakan seperti adidas streetball, yang para juaranya dikirim keluar negeri untuk mewakili streetball indonesia. namun, tidak adanya kontinuitas dari turnament tersebut, dan kurang nya antusias dari masyarakat, turnament itu berlalu begitu saja.
pada 2001, produsen sepatu terkenal dari mancana negara (nike), membentuk tim basket entertainment pertama diindonesia. alasannya tiada lain karena saat itu, iklan salah satu produknya adalah bertemakan freestyle, booming dan nike ingin memanfaatkan moment itu sebaik-baiknya. sehingga, dijakarta, pada 9 juli 2001, resmilah lahir tim nike freestyle indonesia.
tim yang dimotori Nyong CS, menyuguhkan atraksi keahlian freestyle ball handling bola basket. mereka pun sempat tampil dibeberapa tempat. pada saat itu, streetball masih bukan hal yang istimewa. sampai pada akhir 2001 masuklah AND1 Mixtape keindonesia.
pada 26 februari 2002, remilah terbentuk "future streetball", yaitu komunitas streetball pertama kali yang mempunyai home base di lapangan saparua, bandung.
pada awal 2003, future streetball mengeluarkan video profile mixtape streetball pertama di indonesia. video ini berisi highlight-highlight permainan bola basket dari future streetball.
lalu mereka mencoba membuat event-event turnamen streeball, seperti, LA light streetball, crushbone basketball, dan yang lainnya.
kini streetball tidak sekedar menjadihiburan semata. tetapi, streetball juga menjadi sarana kegiatan positif bagi generasi muda indonesia untuk menyalurkan diri mereka, terutama pada sisi kreatifitasnya. jadi, streetball secara tidak langsung telah menjadi salah satu cara untuk mengangkat negara ini dari kebobrokan sistem yang ada dengan cara menambah kualitas sumber daya manusia.

realita antara "si MISKIN dan si KAYA"

Kemiskinan makin merajalela, seperti rumput ilalang. Dibabat pagi, sore tumbuh lagi, dibabat sore, pagi tumbuh lagi. Rezim demi rezim penguasa mencoba melawannya, tetapi kemiskinan tetap di tempat semula.

Bahkan, bila sikap skeptis di dalam masyakarat benar bahwa si kaya bertambah kaya dan si miskin bertambah miskin, maka jelaslah bagi kita, kemiskinan justru sangat agresif, lebih dari strategi dan program-program yang disusun pemerintah.

Sesudah menaklukkan desa, kemiskinan pun bergerak menyerbu kota, dan menduduki banyak bagian kota sehingga di mana-mana lahir kampung kumuh.
Tiap jengkal tanah kosong, dihuni kaum gelandangan. Dan muncullah kemudian konsep kaum proletariat kota dari studi-studi antroplogi ekonomi yang khusus memperhatikan dinamika kemiskinan kota-kota.Dan lama-lama orang bertanya, apa gerangan kemisikinan itu sebenarnya?Dari seminar ke seminar sejak tahun 1970-an, hal itu diperdebatkan di kalangan berbagai ahli.

Semua pihak setuju, kemiskinan bukan hanya perkara tak memiliki harta atau memiliki terlalu sedikit dibanding pihak-pihak lain. Kemiskinan juga bukan suratan nasib. Maka sebutan the unfortunate harus ditolak karena di dunia kita tak hanya menyodongkan tangan ke atas dan yang "diberi" lalu yang menjadi yang "beruntung" dan sebaliknya yang tak "diberi" menjadi yang "tak beruntung".

Hidup bukan perkara untung-untungan, melainkan perjuangan. Banyak unsure structural turut mempengaruhi mengapa seseorang, atau segolongan orang, atau mayoritas orang di negeri kita tetap miskin. Maka, di seminar ahli-ahli ilmu pengetahuan di Manado, mungkin tahun 1976, dirumuskanlah pemahaman mengenai kemiskinan structural.

Dan sesudah masalahnya terumus secara menyakinkan seperti itu kita pun tidur nyenyak dan lupa akan urusan kemiskinan, padahal kemiskinan masih melilit sandal jepit presiden dan menteri-menterinya, gubernur, dan bupati-bupatinya, serta walikota dan camat-camatnya, meskipun sebenarnya mereka hidup sangat jauh dari kemiskinan.

"Hanya orang miskin yang ingat akan kemiskinan" kata orang bijak. Jadi kalau pemimpin Negara melupakannya itu biasa. Dan kalau orang kaya di masyarakat kita tak peduli akan orang miskin itu pun sudah "kodrat"
kulturalnya memang begitu.

Maka kalau kau miskin dan di suatu seminar atau pesta kau ditegur orang kaya yang seolah begitu ramah kepadamu, maka bersyukurlah. Tetapi jangan mencoba balik bertanya "apa kabar" kepadanya sebab ia sudah lenyap karena keramahannya tadi hanya basa basi sebab ia takut kepadamu.

"Apa yang ditakutkan orang kaya?"

"Ia takut ketika ia kepergok seperti itu kau mengajukan proposal untuk minta bantuan ini dan itu".

--------------

Saya gembira mengamati kenyataan sosial kita bahwa orang kaya di kalangan teman-teman atau kenalan sendiri begitu terbirit-birit mendengar kata atau melihat wujud proposal. Orang kaya dengan mentalitet seperti itu bukan orang kaya sebenarnya. Ia justru miskin dan patut dikasihani melebihi pengemis di jalanan karena jiwa mereka amat miskin.

Maka, urusan kaya-miskin bagi saya urusan jiwa. Jangan salah, jiwa bukan hanya menyangkut atau meliputi "rasa" melainkan sikap, cara pandang, dan bahkan sampai ke tingkah laku dan segenap ekspresi diri kita dalam hidup. Juga dalam relasi rohaniah kita dengan Tuhan.

Bahkan di hadapan Tuhan pun kita diminta mampu mengembangkan etika untuk merasa memiliki freedom: kebebasan untuk bisa "memuji", "bersyukur", dan bersikap cukup, karena bersama Tuhan, kata Ghandi, kita bisa hidup tanpa kecemasan, tanpa kemarahan.

Dan sufi perempuan terkemuka, Adawiyah pun dengan gagah tak mengharap surga karena dalam kebebasan yang begitu indah bersama Tuhan apalah artinya surga? Ketika Amartya Sen bicara Development as Freedom, saya kira ia lebih menekankan arti ketercukupan materi. Ia lupa materi tak pernah membuat orang merasa cukup.

Ia belum pernah bertemu orang kaya yang jiwanya miskin, yang tak punya "freedom" dan lari terbirit-birit karena takut disodori proposal. Ia lupa akan kearifan Ghandi, yang mengingatkan kita bahwa "accumulation of wealth is accumulation of sin (tumpukan kekayaan adalah tumpukan dosa)".

"Jadi kita tak boleh kaya?"

"Boleh. Bahkan kaya raya pun boleh. Tetapi, jangan bersikap miskin karena dengan begitu kau mengingkari berkah Tuhan, seolah Tuhan tak pernah memberkahimu hingga menjadi kaya macam itu. Tumpukan kekayaan menjadi tumpukan dosa karena jiwa miskin kita mengajak kita ingkar."

Ada kisah orang kaya dan orang miskin yang jiwanya berkebalikan. Ibrahim bin Adham bukan hanya kaya raya. Ia seorang raja. Tetapi, ia merasa tak nyaman dalam kekayaannya. Takut tumpukan kekayaannya hanya akan menjadi tumpukan dosa. Maka ia pun hidup bersahaja sebagai sufi.

Ia pernah bertemu orang kaya yang menawarinya uang. Ia mau menerima uang itu kalau memang orang itu kaya.

"Jangan khawatir, aku kaya," kata orang itu.

"Berapa banyak kekayaannmu?"

"Lima ribu keping uang mas," jawab orang itu lagi.

"Kau ingin punya sampai seribu keping lagi?"

"Mau, kenapa tidak"

"Dan kau ingin punya dua kali lipat jumlah itu?"

"Tentu saja. Tiap orang juga begitu."

"Kalau begitu kau orang miskin. Kau lebih membutuhkan uang itu daripada aku. Simpanlah uang itu baik-baik, sampai uang itu menjadi dua kali lipat yang kau inginkan.

"Kebebasan hidupku membuat aku merasa cukup. Jadi, mustahil aku bisa menerima sesuatu dari orang seperti kamu, yang tiap saat ingin memiliki lebih banyak dan lebih banyak lagi."

Hidup memang penuh bunga-bunga semarak warna-warni, tetapi jarang yang menjadi buah. Maka, bila harus memilih, saya akan memilih bunga yang menjadi buah. Karena itu saya akan berjuang demi "freedom" tadi agar tidak terjajah kekayaan dan tidak cemas akan ancaman kemiskinan.

Tanpa "freedom" menjadi si kaya tak ada gunanya. Apalagi menjadi si miskin



Dimuat dari harian KOMPAS


Note:
Kalau kita nonton acara televisi >>>
* TOLOONG di siaran SCTV , kebanyakan orang yang Hidup seadanya yang menjadi
sorotan media membantu sesamanya .
sebaliknya ???
biarpun mereka miskin tapi kaya jiwanya ..
INDONESIA TETAP MERDEKA jiwanya dan raganya